terkadang sulit untuk memahami
mengapa Allah menghadirkan seseorang dalam kehidupan kita. Berawal dari saling
mengenal tanpa kita sadari ternyata benih² cinta ikut tumbuh di sana.
Orang bijak berkata bukanlah cinta itu yang salah
karena ia fitrah siapapun pasti
merasakannya. Yang salah adalah jika kita menyikapi cinta yang belum halal itu
layaknya ia telah menjadi pasangan halal kita.
Terkadang kita menginginkan sesuatu yang lebih.
Perhatiannya, kasih sayangnya dan barangkali ingin sekali mendengar ucapannya
"aku mencintaimu dan aku merindukanmu...!!!"
Ingin rasanya sesekali dia mengunjungi kita dengan
membawa setangkai mawar indah sebagai bukti bahwa dia mencintai kita. Tak lupa
kita pun ingin dia menuliskan bait² puisi cinta yang begitu syahdu. Lantas kita
sering bertanya padanya.
⊙ ‘‘Bisakah dirimu romantis...???’’ ⊙ ‘‘Bisakah dirimu memberikan waktumu berdua denganku...???’’ ⊙ Namun di kala kita menyadari terbersit tanya di hati; ‘‘Benarkah cinta sebelum halal itu harus dibuktikan dengan cara demikian...???’’
Pada hakekatnya cinta itu suci datang dari Allah SWT biarlah Allah SWT yang mengatur segalanya hingga keindahan itu datang pada waktunya. Sebelum halal bersabarlah dengan mencintainya secara sederhana dan tidak berlebihan. Jangan kotori cinta yang suci itu dengan aktifitas pacaran atau hal² yang mendatangkan murka Allah. Cara yang terbaik adalah perbaikilah kualitas diri kita agar kita pantas bersanding dengan jodoh yang kelak Allah SWT pilihkan untuk kita. Cinta terkadang tumbuh dengan sendirinya. Cinta itu tiba² ada dan sekuat apapun kita menghapusnya dari hati kenyataanya tak kan bisa. Karena sesungguhnya Allah SWT lah yang menumbuhkan cinta itu. Allah SWT yang menggerakkan hati kita untuk mencintainya. Maka cara yang indah adalah mintalah pada Allah SWT apa yang terbaik menurut-Nya. Pasrahkan diri kita kepada-Nya melalui do'a dan istikharah. Bersabarlah dan mintalah ketetapan yang pasti atas hadirnya cinta itu. Namun terkadang cinta tidak tumbuh dengan sendirinya. Seiring perjalalan waktu dan kebersamaan yang tak terhindarkan, cintapun tumbuh menyertainya. Ibarat biji kitalah yang menanam, merawat, memupuk dan menyiram dengan berbagai macam kebaikan. Maka cinta akan tumbuh sebagaimana ketekunan kita yang merawatnya. Hal yang harus diwaspadai jika cinta tumbuh tidak pada tempatnya, misalnya yang kita cintai sudah memiliki pasangan halal. Cinta yang demikian ini tidak boleh dipelihara. Sekuat tenaga cari kesibukan supaya tidak lagi terkenang dengan dirinya, dan mintalah pada Allah SWT ganti yang lebih baik. Kalau semua jalan sudah kita tempuh tapi belum berhasil maka bersabarlah atas taqdir cinta yang bukan milik kita, ini adalah ujian dari Allah SWT Insya Allah kelak Allah SWT akan memberi pasangan yang terbaik pada waktu yang tepat dan dengan orang yang tepat.
⊙ ‘‘Bisakah dirimu romantis...???’’ ⊙ ‘‘Bisakah dirimu memberikan waktumu berdua denganku...???’’ ⊙ Namun di kala kita menyadari terbersit tanya di hati; ‘‘Benarkah cinta sebelum halal itu harus dibuktikan dengan cara demikian...???’’
Pada hakekatnya cinta itu suci datang dari Allah SWT biarlah Allah SWT yang mengatur segalanya hingga keindahan itu datang pada waktunya. Sebelum halal bersabarlah dengan mencintainya secara sederhana dan tidak berlebihan. Jangan kotori cinta yang suci itu dengan aktifitas pacaran atau hal² yang mendatangkan murka Allah. Cara yang terbaik adalah perbaikilah kualitas diri kita agar kita pantas bersanding dengan jodoh yang kelak Allah SWT pilihkan untuk kita. Cinta terkadang tumbuh dengan sendirinya. Cinta itu tiba² ada dan sekuat apapun kita menghapusnya dari hati kenyataanya tak kan bisa. Karena sesungguhnya Allah SWT lah yang menumbuhkan cinta itu. Allah SWT yang menggerakkan hati kita untuk mencintainya. Maka cara yang indah adalah mintalah pada Allah SWT apa yang terbaik menurut-Nya. Pasrahkan diri kita kepada-Nya melalui do'a dan istikharah. Bersabarlah dan mintalah ketetapan yang pasti atas hadirnya cinta itu. Namun terkadang cinta tidak tumbuh dengan sendirinya. Seiring perjalalan waktu dan kebersamaan yang tak terhindarkan, cintapun tumbuh menyertainya. Ibarat biji kitalah yang menanam, merawat, memupuk dan menyiram dengan berbagai macam kebaikan. Maka cinta akan tumbuh sebagaimana ketekunan kita yang merawatnya. Hal yang harus diwaspadai jika cinta tumbuh tidak pada tempatnya, misalnya yang kita cintai sudah memiliki pasangan halal. Cinta yang demikian ini tidak boleh dipelihara. Sekuat tenaga cari kesibukan supaya tidak lagi terkenang dengan dirinya, dan mintalah pada Allah SWT ganti yang lebih baik. Kalau semua jalan sudah kita tempuh tapi belum berhasil maka bersabarlah atas taqdir cinta yang bukan milik kita, ini adalah ujian dari Allah SWT Insya Allah kelak Allah SWT akan memberi pasangan yang terbaik pada waktu yang tepat dan dengan orang yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar